Jumat 05 Feb 2016 21:22 WIB

Polisi Dalami Kasus Miras Oplosan yang Tewaskan Mahasiswa Yogyakarta

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Karta Raharja Ucu
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seorang mahasiswa meninggal, sementara tiga lainnya kritis akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Guna mencegah terulangnya kasus tersebut, polisi mengamankan penjual miras yang diketahui beralamatkan di Depok, Sleman, Jawa Tengah.

Kapolsek Depok Barat, Kompol Partono menyampaikan, oknum penjual miras sudah ditangkap sejak Kamis (4/2). Namun karena tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa nahas tersebut bukan di Sleman, penjual miras sempat diserahkan ke Polresta Yogyakarta.

"Diserahkan ke sana karena lokasinya di sana jelas kan," ujarnya pada Republika.co.id, Jumat (5/2).

Namun menurut Partono, setelah Kapolresta Yogyakarta dan Kapolres Sleman berkoordinasi, akhirnya yang bersangkutan diserahkan kembali ke Polres Sleman. Saat ini penyelidikan terhadap penjual miras pun masih berlanjut. Hal ini dilakukan untuk menuntaskan kasus yang telah memakan korban tersebut.

Partono menyampaikan, belum ada lagi tambahan korban akibat minuman miras oplosan. "Di tempat saya belum ada laporan terbaru lagi. Jumlah korbannya masih sama seperti laporan kemarin. Tapi kalau di tempat lain, saya juga tidak tahu," katanya.

Sebelumnya seorang mahasiswa tewas usai menggelar pesta miras. Korban sempat mendapatkan perawatan di RS Hidayatullah Yogyakarta. Selain itu, masih ada tiga rekan korban lainnya yang ikut dalam pesta miras tersebut. Hingga kini ketiganya masih dirawat intensif di rumah sakit yang sama.

Adapun korban tewas adalah Arz (24 tahun) mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Pada Rabu (3/2) siang, korban bersama tiga orang temannya masing-masing Mar (24), Man (23) dan Jim (24) menggelar pesta miras di asrama.

Awalnya mereka membeli miras oplosan di kawasan Depok Sleman. Lalu sore harinya mereka kembali membeli miras olposan di kawasan Gondokusuman Yogyakarta dan kembali diminum bersama di asrama. Keesokkan harinya keempat mahasiswa ini merasakan panas pada bagian perut disertai muntah-muntah. Karena itu mereka lalu dibawa ke RS Hidayatullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement