Jumat 05 Feb 2016 19:33 WIB

Prajurit Dirikan PAUD di Perbatasan Timur NKRI

Red: Ilham
Prajurit TNI mengajar (ilustrasi)
Foto: dok.Republika
Prajurit TNI mengajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEFAMENANU -- Apa yang dilakukan oleh prajurit satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 11 Kostrad patut diacungi jempol. Selain menjaga garis batas negara, mereka juga ikut memperhatikan pendidikan anak di Desa Nino, Kecamatan Bikomi Nilulat, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

 

Di sela waktu senggangnya, beberapa parjurit satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 11 Kostrad menjadi guru sukarelawan bagi siswa PAUD Guntur Geni Ceria. Sekolah persiapan masuk Sekolah Dasar ini didirikan oleh para prajurit itu.

 

Komandan Kompi 1 Satgas Pamtas RI-RDTL, Kapten Arm Hendriyana mengatakan, awal pendirian PAUD bermula ketika melihat kondisi anak-anak di perbatasan yang tidak mendapatkan pendidikan layak.

"Hingga saat ini, sudah mencapai jumlah 20 anak didik yang ikut bergabung di PAUD Guntur Geni Ceria, kebanyakan anak-anak usia dini yang bergabung adalah dari masyarakat sekitar desa Nino dan Inbate," kata Kapten Arm Hendriyana dalam siaran pers yang disampaikan melalui Penkostrad kepada Republika.co.id, Jumat (5/2).

Menurut Hendriyana, anggota dari Pos TNI Nino menyambi ngajar di PAUD Guntur Geni Ceria setiap hari Kamis. "Sedangkan hari lainnya biasa diajari oleh guru PAUD dari Inbate," katanya.

Hendriyana mengatakan, Guntur Geni sendiri merupakan lambang satuan Batalyon Artileri Medan (Armed) 11/Kostrad Guntur Geni yang artinya Senjata Kilat Pamungkas. Lambang Armed disandingkan dengan PAUD yang ada di batas negeri itu, karena sejak awal PAUD dirintis oleh prajurit dengan tujuan mencerdaskan anak perbatasan.

"Bangunan PAUD sendiri kita gunakan bekas gedung Pos TNI yang direnovasi, termasuk dengan membantu menyediakan permainan bagi anak-anak yang dipasang di halaman PAUD itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement