Jumat 05 Feb 2016 19:28 WIB

Belum Ada Keputusan Indonesia Gabung TPP

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Joko Widodo (kanan) dengan Seskab Pramono Anung (kiri).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kanan) dengan Seskab Pramono Anung (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana memastikan belum ada keputusan Indonesia akan gabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pemerintah hingga saat ini masih melakukan kajian mendalam untuk mengkalkulasi untung rugi jika Indonesia gabung dalam kerja sama tersebut. "Belum ada (keputusan). Kan semua masih dikaji," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/2).

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Presiden Joko Widodo seringkali menyebut pentingnya bagi sebuah negara ikut ke dalam blok perjanjian kerja sama seperti TPP jika tak ingin kalah dalam kompetisi. Saat ini, Indonesia memang belum bergabung dalam TPP.

Akibatnya, setiap produk yang akan masuk ke negara-negara anggota TPP akan dikenai pajak 15 sampai 20 persen. Sementara bagi anggota TPP, produk mereka bebas dari beban pajak tersebut. Hal ini jelas merugikan bagi produk-produk ekspor Indonesia.

Saat bertemu dengan Presiden Obama dalam kunjungan ke Amerika Serikat pada akhir Oktober lalu, Jokowi sudah menyampaikan maksud Indonesia yang ingin bergabung ke dalam TPP.

Namun, Jokowi menyebut, pemerintah harus membuat kalkulasi yang detil sebelum benar-benar bergabung dalam blok milik Amerika tersebut. Ada kekhawatiran jika masuk dalam TPP, Indonesia justru hanya akan menjadi pasar dari produk-produk asing.

"Sekarang ini, siap tidak atau tidak, harus kita kalkulasi semuanya. Plusnya apa, minusnya apa," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement