REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Operator Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I, memasang sejumlah alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di terminal kedatangan penumpang internasional. Ini dalam rangka mengantisipasi masuknya virus zika ke Indonesia.
"Kami sudah menempatkan setidaknya dua-tiga alat pemindai suhu tubuh di terminal kedatangan internasional. Seluruh penumpang dari luar negeri diperiksa dengan alat itu," kata General Manager Angkasa Pura I Ngurah Rai, Trikora Harjo, di Badung, Jumat (5/2).
Pengelola bandara sejauh ini belum menerima laporan adanya penumpang terindikasi virus zika. Jika nanti ditemukan penumpang yang terinfeksi, kata Trikora, pihaknya akan memprosesnya sesuai prosedur tetap, mulai dari isolasi dan rujukan ke rumah sakit terdekat.
Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia. Pengelola juga meningkatkan koordinasi dengan tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar dalam hal isolasi penumpang yang terjangkit virus zika.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya mengatakan, virus zika bisa saja masuk ke Bali sebab Indonesia juga habitat hidup nyamuk Aedes aegypti.
"Pemasangan alat pemindai suhu tubuh di pintu-pintu masuk penumpang, seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, dan Padangbai, perlu dilakukan saat ini," ujarnya.
Alat pemindai suhu tubuh tersebut akan mendeteksi penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Suarjaya menjelaskan bahwa seseorang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius belum tentu divonis terinfeksi zika. Itu hanya menjadi indikator awal dan langkah antisipasi.