REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga masyarakat mengeluhkan kenaikan harga bahan pangan. Kenaikan harga bahan pangan membuat nilai mata uang semakin tak berarti.
"Sekarang 50 (ribu) cuma cukup buat beli ikan sekilo sama sayur bayam," kata Suharni (55 tahun), warga kelurahan Pondok Ungu, Kota Bekasi, saat ditanyai Republika.co.id, Jumat (5/2).
Suharni mengatakan kenaikan bahan pangan membuat ibu-ibu rumah tangga resah. Harga sekarung beras 20 kg yang semula Rp 215 ribu sudah naik menjadi Rp 220 ribu. Daging ayam dan sapi juga mengalami kenaikan.
Menurut Suharni, bila dulu dengan uang Rp 50 ribu dia bisa mengaturnya untuk makan satu keluarga dengan sayur dan lauk pauk lengkap, kini ia harus mengeluarkan anggaran belanja lebih banyak. Ikan kembung yang rutin menjadi menu keluarga sekarang Rp 40 ribu. Daging ayam yang tadinya masih Rp 30 ribu naik menjadi Rp 40 ribu.
Tak hanya bagi ibu rumah tangga, para pekerja pun mengungkapkan dampak kenaikan harga bahan pangan. "Rp 50 ribu sekarang cuma buat sehari. Dulu bisa buat dua hari," kata Mikael (29), warga Tambun Selatan.
Mikael mengungkapkan, untuk makan sehari-hari saja bisa sampai 45 ribu rupiah bila sekali makan dihitung Rp 15 ribu. Belum lagi, ongkos bensin dan ngopi.
Baca juga:
Pesta Miras Oplosan, 10 Nyawa Melayang
Kapal Kuno Ditemukan Dekat Piramida