Jumat 05 Feb 2016 15:31 WIB

Kota Malang Catat 20 Kasus Demam Berdarah

Rep: christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di rumah sakit. (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di rumah sakit. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat sejak awal tahun sampai Januari 2016 ada 20 kasus demam berdarah di Kota Malang. Dari total penderita terdapat satu korban meninggal dunia.

"Hari ini belum ada laporan tambahan kasus yang kami terima dari puskesmas maupun rumah sakit," kata P2PL Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif kepada Republika.co.id, Jumat (5/2).

Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan Kota Malang mengingatkan warganya untuk rajin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Pekan lalu, Dinkes Kota Malang telah mengadakan pertemuan dengan kelompok kerja operasional DBD. Dinkes berkomitmen agar jumlah penderita DBD tahun ini tidak melampaui jumlah penderita pada 2015.

Sepanjang 2015 ditemukan 298 kasus demam berdarah. Korban meninggal karena demam berdarah tercatat tiga orang.

Sejumlah cara disepakati untuk memberantas sarang nyamuk, di antaranya pemberantasan sarang nyamuk akan dilaksanakan mulai dari tingkat keluarga, RW, dan desa. "Kita sudah punya slogan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik)," kata Husnul.

Dalam satu rumah ditunjuk satu anggota keluarga yang bertugas memantau ada tidaknya jentik nyamuk. Hasil pantauan kemudian dituliskan setiap hari dalam kartu sehat yang dibagikan oleh Dinkes. Kartu sehat tersebut dilaporkan ke kelompok kerja yang selanjutnya diteruskan ke Puskesmas setempat. Dengan demikian data wilayah yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti dapat dipantau Dinkes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement