Jumat 05 Feb 2016 12:25 WIB

Petani Buah Naga Organik Banjir Permintaan

Buah Naga
Foto: Antara
Buah Naga

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Petani buah naga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mampu memenuhi permintaan pasar menjelang datangnya tahun baru Imlek. "Menjelang Imlek memang permintaan buah naga meningkat tajam. Jika pada hari bisa permintaan hanya berkisar 25 kwintal, namun menjelang Imlek ini bisa mencapai 50 kwintal lebih," kata pemilik kebun buah Sabila Farm di Pakem, Sleman Gun Sutopo, Jumat (5/2). 

Menurut dia, banyak permintaan buah naga dari beberapa daerah seperti Jakarta, Kalimantan, Sumatra dan sebagian di ekspor untuk memenuhi permintaan pasar internasional. "Selain itu dari wilayah Yogyakarta sendiri permintaan buah naga juga cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan, selama ini dia sengaja mengembangkan pertanian buah naga organik dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang sehingga hasilnya lebih terasa enak dan lebih manis. "Beda sekali rasanya dengan buah naga yang diberi pupuk kimia. Meski harganya lebih mahal yakni Rp 28 ribu per kilogram namun permintaan tetap tinggi, karena konsumen merasa lebih suka dengan rasa buah naga organik," katanya.

Sedangkan pemilik kebun buah naga di Jalan Kaliurang Km 10,9 Gadingan, Sinduharjo, Sleman, Gani mengatakan dia sudah kehabisan stok buah naga karena telah diborong pembeli sejak jauh-jauh hari.

"Saat ini saya sudah kehabisan stok buah naga, terakhir panen minggu lalu untuk memenuhi permintaan konsumen jelang Imlek," katanya.

Ia mengatakan, dari banyaknya pesanan jelang Imlek, ia hanya mampu melayani sekitar 50 persen dari total permintaan sekitar 40 kwintal. "Panen mengalami kemunduran  akibat cuaca buruk," katanya.

Gani mengatakan, dia biasa menjual buah naga putih Rp 20 ribu per kilogram dan Rp 25 ribu untuk buah naga berwarna merah. Menurut dia, buah naga yang dibudidayakan tidak seperti kebanyakan dijual di pasaran. Karena proses penanaman dan perawatan dengan sistem organik. 

Gani memiliki kebun buah naga sekitar dua hetare dengan 324 pohon buah naga. Untuk proses penyerbukan dilakukan secara manual khususnya pada pohon buah naga warna merah. "Saat berbunga, pada malam hari harus mengambil bunga penyerbukan dari pohon buah naga putih untuk ditebarkan di bunga pohon warna merah. Berbeda dengan yang lain harganya bisa lebih murah, tapi ada yang menggunakan obat perangsang buah. Kalau kita murni organik, pakai pupuk kandang," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement