REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memperbaiki cara memimpin kabinet. Hal tersebut agar target dan program pemerintah bisa tercapai.
"Presiden harus mampu memperbaiki caranya mempimpin kabinet. Harus jelas arahan seperti apa arahan dan target program pemerintah yang ingin dicapai," tegasnya, Kamis (4/2).
Terkait kemungkinan adanya reshuffle kabinet, mantan Menkumham itu menegaskan bahwa hal tersebut adalah hak prerogratif presiden. Ia mengatakan presiden yang mempunyai hak sepenuhnya dalam memilih siapa-siapa yang akan ditunjuk menjadi menteri baik dari kalangan Parpol maupun non Parpol.
"Presiden berhak lakukan perombakan kabinet, sesuai dengan hak prerogatifnya. Namun, perlu diingat susunan kabinet yang baru harus bisa memberi solusi bagi persoalan bangsa hingga pemerintahan Jokowi berakhir pada 2019. Terkait peta koalisi yang semakin gemuk pun tidak menjadi soal," tambahnya..
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwaperombakan menteri dalam kabinet adalah hak prerogatifnya dan tidak ada satu orang pun yang bisa memaksanya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam akun Instagramnya, pada Ahad (3/1) lalu. Jokowi menegaskan tidak ada yang bisa mendikte dan mengintimidasinya dalam melakukan perombakan kabinet.