Kamis 04 Feb 2016 21:42 WIB

Enam Kecamatan di Temanggung Endemis DBD

Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menjadi daerah endemis demam berdarah dengue (DBD), yakni Kecamatan Ngadirejo, Parakan, Kedu, Temanggung, Kranggan, Pringsurat.

Kasi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Menular, Bidang Pengamatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kabupaten Temanggung, Sukamsih mengatakan dari enam daerah endemis DBD tersebut pada awal tahun 2016 sudah terjangkit DBD, kecuali Ngadirejo.

Ia menyebutkan pada Januari 2016 ditemukan 24 kasus DBD di Kabupaten Temanggung yang tersebar di enam kecamatan, yakni Pringsurat, Kranggan, Temanggung, Kedu, Parakan, dan Kandangan.

Ia menuturkan dari enam kecamatan itu, satu di antaranya, yakni Kecamatan Kandangan bukan tergolong daerah endemis DBD. Sebuah daerah ditetapkan menjadi endemis setelah ditemukan kasus DBD selama tiga tahun berturut-turut di daerah tersebut.

Menurut dia beberapa tahun lalu, di Kecamatan Kandangan memang pernah ditemukan kasus DBD, tetapi setelah itu tidak ada lagi. Kasus tersebut baru muncul awal tahun ini, jadi belum masuk daerah endemis.

"Guna mengantisipasi meluasnya kasus DBD kami bakal menggalakan gerakan pemeriksaan jentik mandiri dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di 20 desa di enam kecamatan yang terdapat kasus DBD," katanya.

Menurut dia gerakan PSN dan pemeriksaan jentik mandiri lebih efektif untuk mencegah pengembangbiakan nyamuk pembawa penyakit DBD. Dia meminta masyarakat Temanggung tidak mengabaikan perilaku hidup sehat agar terhindar dari DBD.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement