REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang warga Kota Yogyakarta meninggal dunia akibat menderita demam berdarah dengue dan sepanjang Januari tercatat 68 kasus demam berdarah di wilayah.
"Jumlah kasus demam berdarah sepanjang Januari tahun ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai sekitar 90 kasus. Namun, kewaspadaan terhadap penyakit ini tidak boleh berkurang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia di Yogyakarta, Kamis (4/2).
Menurut dia, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah melayangkan surat edaran ke kelurahan, kecamatan dan puskesmas untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah. Kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah meskipun saat ini memasuki musim hujan, lanjut Fita, juga memicu perkembangbiakan nyamuk termasuk nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus demam berdarah.
"Oleh karena itu, gerakan 3M harus terus dilakukan yaitu menutup tempat penampunga air, mengubur barang bekas yang bisa menampung air meskipun sedikit, dan menguras tempat penampungan air secara berkala," katanya.
Selain untuk mencegah penularan demam berdarah, peningkatan kebersihan lingkungan juga harus dilakukan guna menghindari penyebaran penyakit lain, salah satunya virus zika yang juga disebarkan oleh nyamuk aedes.