REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyepakati Nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Perancis Cofely Ineo-Gdf Suez, Kamis (4/2). Penandatanganan MoU dilakukan di controling room (war room) lantai 10 Balaikota Makassar.
Nota kesepahaman yang ditandangani tersebut memuat tiga hal penting terkait penguatan sistem keamananan, kesehatan dan mobilitas. Perusahaan asal Perancis tersebut dipimpin langsung General Manager sistem dan energi, Gaetan Taxier.
"Ada tiga yang telah kita MoU-kan dengan teman-teman dari Prancis yakni sistem keamanan, kesehatan, dan mobilitas," ujar Ramdhan Pomanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/2). Penandatanganan juga dihadiri direktur keamanan pengembangan bisnis dalam negeri, Eric Bruder, direktur layanan pengembangan bisnis Engie, Barent Smith, dan konsultannya Bruno Maestracci.
Penguatan sistem keamanan yang berbasis IT (informasi teknologi) melalui CCTV yang ditawarkan pihak Cofely Ineo merupakan sistem paling mutakhir dan terintegrasi. Sehingga data yang dihasilkan merupakan skala prioritas utama yang dibutuhkan kota.
Menurut GM Sistem Energy Cofely, keinginan untuk bekerja sama dengan pemkot dilatarbelakangi perkembangan pembangunan kota yang berbasis pada sistem Smartcity. "Beberapa negara juga mempergunakan sistem kami tapi yang kami akan pakai di Makassar merupakan generasi terbaru dan belum digunakan di manapun," ucap Gaetan Taxier.
Sebelumnya dalam lawatan ke Prancis pada November 2015 lalu, Wali kota sempat menyambangi perusahaan asal Prancis tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang produsen peralatan sekuriti, transportasi, kesehatan dan energi dengan menggunakan teknologi tinggi. Saat itu Danny diterima langsung oleh Bernard Chaumel Director Cofely Ineo Prancis.