Kamis 04 Feb 2016 13:32 WIB

Indonesia Kekurangan Penyuluh KB

Rep: c36/ Red: Andi Nur Aminah
Keluarga Berencana, ilustrasi
Keluarga Berencana, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, mengatakan pihaknya masih memerlukan penambahan jumlah penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB). Saat ini baru ada sekitar 15 ribu orang penyuluh KB di Indonesia.

"PLKB yang saat ini bertugas di lapangan sekitar 15 ribu orang. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Rencananya jumlah PLKB akan ditambah melalui rekruitmen pada tahun depan," jelas Surya kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (4/2).

Saat ini, lanjutnya, satu PLKB harus bertugas memberi penyuluhan bagi empat hingga lima desa. Idealnya satu PLKB hanya memegang wilayah dua desa."Bahkan kalau bisa, ada satu PLKB untuk satu desa. Sebab, kami memang sedang merevitalisasi program KB untuk jangka panjang," tegas Surya. 

Karena itu, pada 2017 pihaknya bersama beberapa instansi lain berencana merekrut PLKB baru. Seleksi PLKB pada tahun depan rencananya akan dilakukan lewat seleksi di tingkat pusat.

Surya mengatakan, sistem seperti ini penting karena jumlah penyuluh KB semakin berkurang. Perekrutan di tingkat pusat diharapkan dapat menjaga kualitas para PLKB. "PLKB itu ujung tombak program KB di Indonesia. Kami ingin melibatkan penyuluh-penyuluh yang berkualitas dan berdedikasi untuk kembali mensukseskan KB," tambah Surya.

Berdasarkan data BPS Susenas, jumlah penduduk Indonesia pada 2014-2015 mencapai 254,9 juta jiwa. Surya mengatakan pihaknya dan pemerintah berkomitmen untuk menekan lonjakan pertumbuhan penduduk lewat program KB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement