Kamis 04 Feb 2016 11:00 WIB

Bunga Bangkai Dirusak, LIPI Minta Pasang CCTV

Rep: C32/ Red: Achmad Syalaby
engunjung hadir di malam hari dimana bau bunga bangkai ini lebih kuat.
Foto: abc
engunjung hadir di malam hari dimana bau bunga bangkai ini lebih kuat.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Cibodas (KRC) menyarankan kepada pengelola kebun raya untuk melakukan pengawasan lebih. Hal tersebut ia utarakan terkait adanya kejadian bunga bangkai yang rusak akibat ulah pengunjung. 

"Saya sebagai peneliti cima merekomendasikan sejak 2003 dipasang saja pagar berkawat sampai setinggi tiga meter ke atas," kata peneliti LIPI Destri kepada Republika.co.id, Kamis (4/2).

Dia menyatakan, dengan cara tersebut bisa meminimalisir adanya perusakan tanaman yang bisa dilakukan pengunjung KRC. Paling tidak, lanjut dia, pengunjung masih bisa melihat dengan leluasa dibandingkan jika area bunga bangkai dilindungi dengan tirai hitam tipis.

Selain itu, pemilihan media kawat menurutnya masih berdampak baik bagi tanaman. "Udara dan cahaya matahari juga masih bisa aman untuk tanaman sehingga tidak berakibat buruk juga," tutur Destri.

Selain soal pengamanan pagar, ia juga menyarankan untuk memasang closed circuit television (CCTV) di setiap area tanaman. Bunga yang berada di lingkungan luar membuat kesulitan pengawas tanaman jika sedang tak berada di lokasi tanaman tersebut. 

Diketahui, pada Rabu (27/1) bunga bangkai di KRC patah karena timpukan batu oleh pengunjung. Tak hanya sekali, timpukan batu diperkirakan sudah terjadi sejak 20 Januari 2015 dan berlangsung selama tiga kali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement