REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan warga untuk mewaspadai luapan sungai karena hujan deras diprediksi masih terjadi hingga akhir Februari.
Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul, Budi Harjo mengatakan, dari informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, hujan deras akan terjadi hingga akhir Februari.
"Kami mengimbau masyarakat waspada, bila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan angin kencang," kata Budi.
Selain banjir, sepanjang Sungai Besole dan Siraman, warga di wilayah utara yang memiliki areal perbukitan yang labil juga terancam tanah longsor apabila intensitas hujan terus lebat. "Potensi banjir ada, angin puting beliung, dan dan terakhir longsor," katanya.
Meski sampai saat ini belum ada laporan mengenai adanya bencana, pihaknya menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) bila sewaktu-waktu ada bencana. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk secara aktif memeriksa kondisi sekitar. "Komunikasi harus ditingkatkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Salah seorang warga Sumbermulyo, Desa Kepek, Wonosari, Agung mengatakan, banjir yang terjadi pada 22 Januari mengakibatkan talud sungai yang ambrol terkena banjir. "Pemkab semestinya melakukan perbaikan talud sungai di Wonosari," katanya.
Selain perbaikan talud, dia mengharapkan pemkab melakukan pelebaran sungai. Warga rela sebagian tanahnya diambil untuk melebarkan sungai. "Yang penting semua hidup tenang," katanya.