Rabu 03 Feb 2016 19:01 WIB

Bencana Banjir di Januari 2016 Turun 43 Persen

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Pengaruh El Nino terhadap curah hujan di Indonesia sangat signifikan. Pengaruh tersebut diantaranya musim hujan terlambat, intensitas hujan berkurang dan sebaran hujan tidak merata dibandingkan dengan pola normalnya. Diperkirakan El Nino masih berpengaruh hingga Maret mendatang. 

Berkurangnya curah hujan menyebabkan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan longsor juga berkurang jika dibandingkan dengan 2015. Januari adalah puncak musim hujan dan puncak kejadian bencana di Indonesia. 

Dalam periode yang sama yaitu, selama Januari 2015 dibandingkan Januari 2016, kejadian bencana banjir mengalami penurunan sebesar 43 persen. "Pada Januari 2015 terjadi 101 kejadian banjir tetapi pada Januari 2016 hanya terjadi 58 kejadian," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Rabu (3/2).

Hal yang sama juga terjadi pada bencana longsor yang menurun 75 persen. Pada Januari 2015 terdapat 120 kejadian, sedangkan Januari 2016 terdapat 30 kali longsor. Namun demikian penurunan kejadian bencana ini masih perlu diwaspadai mengingat ancaman banjir dan tanah longsor masih tetap tinggi selama Februari mendatang.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan curah hujan masih akan tinggi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat yang intensitas hujannya lebih dari 300 milimeter selama Februari. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung. 

Selama Januari 2016, banjir telah terjadi 58 kali yang menyebabkan 10 meninggal, 730.914 jiwa mengungsi. Kerusakan rumah 241 rusak berat, 222 rusak sedang, 197 rusak ringan, dan 9.937 unit terendam. Banjir ini terjadi di 21 provinsi dan tersebar di 51 kabupaten/kota. Sedangkan bencana tanah longsor telah terjadi 30 kali yang menyebabkan delapan jiwa meninggal, 180 mengungsi. Kerusakan yang ditimbulkan rumah 15 rusak berat, delapan rusak sedang dan 63 rusak ringan. Bencana ini terjadi di sembilan provinsi dan tersebar di 21 kabupaten/kota.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement