Selasa 02 Feb 2016 23:23 WIB

Yuk, Kenali Gejala DBD

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasien demam berdarah dengue menjalani perawatan di RS Kristen Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pasien demam berdarah dengue menjalani perawatan di RS Kristen Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Seksi (Kasie) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinkes, Pemkot Depok, Agus Ghozali menjelaskan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue. Virus yang berasal dari nyamuk aedes aegipti tersebut mulai mewabah pada musim hujan.

"Saat memasuki musim penghujan inilah, masyarakat harus waspada dan memahami gejala yang timbul jika terkena virus tersebut," kata Agus di Balai Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (2/2).

Agus menjelaskan, beberapa gelaja yang harus diketahui jika terserang virus tersebut. Adapun gejala yang timbul yaitu merasakan demam di atas 38 derajat, trombosit menurun, kulit nampak bintik-bintik, serta kerap terjadi mimisan.

(Baca Juga: Penderita DBD di Depok Meningkat)

Jika terjadi gejala ini, tindakan awal yang harus dilakukan dengan mendatangi rumah sakit untuk dilakukan pengecekan. Selanjutnya, penderita DBD harus  mengonsumsi banyak cairan serta melakukan istirahat.

"Segeralah ke rumah sakit jika sudah mengalami gejala awal DBD, karena jika tidak ditangani secara langsung dapat mematikan," jelas Agus.

Untuk penanganan DBD, lanjut Agus, Dinkes Pemkot Depok melakukan lintas program pencegahan dengan menggalakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dibantu dengan petugas penyehat lingkungan serta Tahun memberikan 500 kilogram bubuk abate yang ditebarkan di genangan air yang tidak bisa dikuras.

"Kami juga mengimbau warga agar melakukan gerakan menguras, menutup, dan mengubur barang bekas (3M)," kata dia.

Agus mengungkapkan, selama Januari 2016, Dinkes Pemkot Depok telah melakukan pengasapandi 11 kecamatan yang ada di Kota Depok. "Pasien DBD dapat berobat sampai rawat inap gratis di RSUD," ucap Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement