REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTB mengungkapkan tenaga kerja asing sudah mulai masuk dan merambah sektor pariwisata.
Berdasarkan data, jumlahnya saat ini mencapai 90 orang. Bahkan, sekitar 50 persen pemilik perusahaan di Gili Trawangan merupakan orang asing.
"GM Novotel (Lombok Tengah) itu orang Korea, di Gili Trawangan 50 persen pemilik (usaha) asing," ujar Kadisbudpar NTB, Muhammad Lalu Fauzal kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (2/2).
Menurutnya, kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah berjalan sejak awal Januari tidak bisa dibendung. Sebab, kebijakan tersebut merupakan kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah.
Dirinya mengaku imigrasi harus bisa memantau orang asing yang datang ke NTB menggunakan dokumen wisata. Namun, dalam kenyataannya bekerja. Oleh karena itu, Disbudpar terus memantau agar tidak terjadi hal demikian.
Fauzal mengatakan Disbudpar belum mendeteksi dan memastikan berapa banyak jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di sektor pariwisata NTB. Namun, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan imigrasi Mataram.