Selasa 02 Feb 2016 08:40 WIB

Pelestarian Lewat Model Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan

Tiga lapis hutan di kawasan Danau Toba, Samosir, Sumut. (ilustrasi)
Foto:

Intinya, program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan ditekankan pada empat bidang utama, yakni konservasi sumber daya alam, pemgbangunan produksi berkelanjutan, peningkatan tata kelola dan partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan, dan pendanaan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kehidupan masyarakat.

Ketut Sarjana Putra selaku Vice President Conservation Indonesia menjelaskan, selama lima tahun, model ini coba dikembangkan di tiga kabupaten, yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal.

Diawali dengan membangun dasar pengelolaan melalui riset dan kajian yang tepat mengenai risiko apa yang bisa terjadi dengan pola tata ruang yang biasa dilakukan masyarakat.

Namun yang paling penting adalah mengajak seluruh sektor yang terlibat untuk dapat duduk bersama dan memiliki pemahaman bersama bahwa pelestarian alam berkelanjutan harus dilakukan.

"Misalnya adalah aliran sungai Batang Gadis yang menjadi sumber masyarakat. Hulu sungai tesebut ada di Tapanuli Utara, artinya jumlah air yang mengalir tentunya tergantung pada berapa luas hutan yang diproteksi di Tapanuli Utarara. Karena itu semua pihak harus duduk bersama, tidak bisa hanya satu pihak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement