Senin 01 Feb 2016 16:03 WIB

Intensitas Hujan Rendah, Lahan Pertanian di Selatan Sukabumi Kering

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan hektare lahan pertanian di selatan Kabupaten Sukabumi mengalami kekeringan dan retak-retak.

Hal ini terjadi karena intensitas hujan yang masih rendah dan ketiadaan sumber mata air untuk pengairan. "Lahan yang kering cukup banyak hingga ratusan hektare," ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, Sukabumi H Sahlan kepada Republika Senin (1/2).

Bahkan, lahan yang kering sebagian diantaranya retak-retak karena tidak ada pasokan air.Kondisi ini lanjut Sahlan, mengancam lahan pertanian milik petani yang baru saja ditanami padi.

Diperkirakan hasil panen nantinya tidak akan maksimal karena tidak ada pengairan.Sahlan menerangkan, intensitas hujan di selatan Sukabumi masih rendah.

Ia mencontohkan hujan tidak mengguyur wilayah selatan selama tiga minggu sejak awal tahun hingga 20 Januari lalu. Dalam rentang waktu tersebut wilayah selatan cukup panas dan menyebabkan kesulitan air.

Di sisi lain kata Sahlan, sarana pengairan dari sumber lainnya tidak tersedia. Namun, sebagian petani lainnya memanfaatkan pompa untuk menyedot air untuk mengairi lahan persawahannya.

Fenomena kekeringan ini ujar Sahlan telah dibahas oleh pihak kecamatan dan lembaga terkait lainnya. Rencananya, untuk mengatasi kekeringan akan dibangun bendungan Sungai Cikarang.

Untuk membangun bendungan tersebut diperkirakan memakan biaya hingga Rp 50 miliar. Dukungan pembangunan bendungan tidak hanya datang dari Surade melainkan dari Kecamatan Ciracap yang mengalami kondisi kekeringan serupa.

Harapannya ujar Sahlan, keberadaan bendungan bisa menjadi solusi sarana pengairan bagi areal pertanian di selatan Sukabumi.

Seperti diketahui, wilayah selatan Sukabumi merupakan salah satu sentra produksi beradd di Jabar. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat belum memberikan tanggapan terkait masalah kekeringan di selatan Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement