Ahad 31 Jan 2016 21:17 WIB

Petani Karawang Tunda Tanam Akibat Takut Banjir

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Muhammad Hafil
Petani mencabuti hama rumput liar di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petani mencabuti hama rumput liar di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah petani di Kabupaten Karawang, sengaja menunda masa tanam musim rendeng ini. Pasalnya, ada kekhawatiran lahan mereka akan tergenang banjir pada tri wulan pertama 2016 ini. Terutama, mereka yang memiliki sawah di golongan air tiga sampai lima.

Ijam Sudjana, Ketua HKTI Kecamatan Tempuran, mengatakan, di wilayahnya saja yang merupakan golongan air tiga, masa tanamnya mundur. Mundurnya masa tanam ini, hampir sebulan. Seharusnya, petani di golongan air tiga mulai tanam awal tahun ini.

"Tapi, kami baru akan tanam awal Februari," ujar Ijam, kepada Republika, Ahad (31/1). 

Mundurnya masa tanam ini, lanjut Ijam, bukan tanpa alasan. Melainkan, petani ketakutan akan terjadi banjir di tri wulan pertama ini. Karena itu, petani lebih memilih memundurkan masa tanam. Mengingat, pada tri wulan pertama biasanya curah hujan yang turun akan sangat tinggi. 

Selain itu, suplai airnya belum normal. Seharusnya, air sudah digelontorkan pada pekan ketiga Oktober, yang terjadi air mulai digelontorkan pada pekan ketiga November. Dengan belum normalnya suplai air ini, juga jadi alasan bagi petani untuk menahan tanam. 

"Tapi, yang paling ditakuti itu banjir. Makanya, kita cari aman saja. Untuk golongan air empat dan lima sepertinya akan tanam Maret mendatang," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement