REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta tokoh-tokoh Muslim Indonesia mudah bergaul. Alasannya, masyarakat Indonesia kini dianggap terkotak-kotak, tidak bercampur, apalagi diantara umat beragama.
Bahkan, di internal Islam sendiri juga terjadi pengkotak-kotakan kelompok seperti NU dan Muhammadiyah. Masing-masing kelompok tersebut dinilai memiliki persepsi yang berbeda-beda.
''Saya harapkan, kaum muslimin dan tokoh bergaul. Jangan hanya menikmati kebenaran dalam grupnya sendiri,'' kata Jimly, di Jakarta, Sabtu (30/1).
Jimly mengimbau, Indonesia harus membangun suatu kebijakan yang menerobos sekat-sekat budaya tersebut. ICMI maupun dari pemerintah juga perlu memfasilitasi dialog antara budaya dalam beragam bentuk, tidak harus selalu formal.
''Misalnya insentif perkawinan antarbudaya. Jadi dia akan terbentuk suatu generasi yang tidak dipengaruhi impian masa lalu,'' jelasnya.
Meski hal itu akan sulit diterapkan dalam kaitan antar agama memang. Tapi secara budaya, Jimly mendorong adanya perbauran, sebuah konsep yang pernah diberlakukan pada zaman orde baru.