Jumat 29 Jan 2016 16:04 WIB

Kapolri: DPO Teroris Bisa Langsung Ditangkap

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Joko Widodo (kiri) disaksikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) saat memimpin Rapim TNI-POLRI di Gedung PTIK Polri, Jakarta, Jumat (29/1). (Antara/Yudhi Mahatma)
Presiden Joko Widodo (kiri) disaksikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) saat memimpin Rapim TNI-POLRI di Gedung PTIK Polri, Jakarta, Jumat (29/1). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri, Jenderal Polisi Badrodin Haiti menegaskan teroris yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Oprasi (DPO) dan Target Operasi (TO) bisa langsung ditangkap oleh polisi ataupun TNI.

"Individu yang sudah djdikan TO dan DPO, bisa ditangkap oleh polisi atau TNI. Siapa saja boleh tangkap, tidak ada masalah," tegas Badrodin di depan wartawan usai menutup Rapim TNI-Polri 2016 di Jakarta, Jumat (29/1).

Ia menjelaskan, penangkapan TO maupun DPO hanya dapat dilakukan TNI maupun polisi saja. Namun, apabila TNI dan Polri menangkap teroris bersama-sama, hal tersebut tak akan dipermasalahkan.

"Pimpinan-pimpinan kita kita setiap saat akan mengevaluasi langkah seperti apa yang paling tepat. Ditangkap polisi, TNI atau bersama-sama tak masalah, karena saat ini sudah satu satuan komando," tambah Badrodin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan TNI dan Polri untuk terus menjaga sinergi. Sinergi kedua instansi itu tidak hanya diperlukan untuk mengatasi persoalan keamanan tetapi juga mendukung program strategis pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement