Kamis 28 Jan 2016 22:52 WIB

Puluhan Warganya Kena Gejala DBD, Desa Ini Ditetapkan KLB

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANJARNEGARA -– Pemerintah Kabupaten Banjarnegara meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Di Desa Wanadri, Kecamatan Bawang, Pemkab menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB). 

'Di desa tersebut, jumlah warga yang mengalami gejala penyakit DB sudah tergolong tinggi. Sampai Kamis (28/01), sudah 45 warga yang menderita panas tinggi mirip gejala awal DB. Selain itu, ada seorang yang meninggal positif akibat DB,'' jelas  Wakil Bupati Hadi Supeno, Kamis (28/01). 

Dengan kondisi tersebut, dia menilai, status KLB Demam Berdarah sudah layak diterapkan di Desa Wanadri. ''Dengan status KLB, maka penanganan wabah DB di Desa Wanadri bisa mendapat  perhatian khusus. Semua stake holder mulai dari pihak Dinas Kesehatan, Puskesmas, rumah sakit yang melayani penderita, kantor kecamatan, dan pemerintah juga harus tanggap untuk mengeliminir kasus tersebut,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, bila status KLB tidak diterapkan, masyarakat desa yang akan dilanda keresahan karena khawatir penyakit tersebut akan semakin merebak. Apalagi keresahan ini juga dilaporkan terjadi di desa tetangga. ''Secara sosial, keresahan seperti ini juga merupakan penyakit. Bahkan bila tidak memperoleh penanganan yang cepat dan tepat justru bisa lebih parah dari wabah penyakit itu sendiri,'' katanya.

Melalui penerapan status KLB, Wabup berharap instansi terkait juga bisa memberikan penjelasan mengenai karakter penyakit DB, berikut penyebab dan cara mengatasinya.

''Seperti masalah fogging, begitu mendapat informasi ada warga yang terserang DB, warga langsung minta dilakukan fogging. Padahal, tindakan fogging tidak mengatasi keseluruhan masalah merebaknya penyakit DB,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement