Kamis 28 Jan 2016 21:53 WIB

8 Daerah KLB, Demam Berdarah di Jatim Malah Turun

Rep: Binti Solikah/ Red: Achmad Syalaby
Fogging nyamuk dbd
Foto: Antara
Fogging nyamuk dbd

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –- Delapan provinsi yang sudah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) tak berpengaruh bagi Jawa Timur. Jumlah kasus DBD di Provinsi Jawa Timur menurun drastis. Penurunan jumlah kasus DBD mencapai  lebih dari 80 persen jika dibandingkan tahun lalu.

(Baca: Delapan Daerah Tetapkan KLB Demam Berdarah).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Harsono, menyebutkan, jumlah kasus DBD hingga pekan ketiga Januari 2016 tercatat sebanyak 858 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 27 kasus. Angka tersebut turun drastis jika dibandingkan posisi Januari 2015 sebanyak 4.584 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 79 kasus. 

“Di Jawa Timur belum ada kabupaten/kota yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Tahun lalu status KLB ada di 27 kabupaten/kota,” jelasnya saat dihubungi Republika, Kamis (28/1).

Menurutnya, untuk menetapkan status KLB DBD, jumlah kasusnya harus meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Tahun ini, kasus paling banyak terdapat di Kabupaten Jombang sebanyak 106 kasus. Namun, angka tersebut juga turun dibandingkan tahun lalu sebanyak 150 kasus.

Harsono mengatakan, penurunan jumlah kasus DBD antara lain dipengaruhi cuaca, dimana musim hujan tahun ini mundur jika dibandingkan tahun lalu. Curah hujan juga tidak selebat tahun lalu sehingga populasi nyamuk berkurang. Selain itu, pemerintah juga menggencarkan program abatisasi, dimana setiap rumah memiliki satu kader untuk memantau air tergenang. 

Untuk mencegah peningkatan jumlah kasus DBD, Dinkes Provinsi Jatim juga melakukan beberapa langkah preventif. Terlebih, puncak kasus DBD diperkirakan terjadi pada bulan Februari. Pemerintah menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), program abatisasi dan program Jumat Bersih yang diterapkan di 38 kabupaten/kota di Jatim. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement