REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Par Indonesia Strategic Research Guspiabri Sumowigeno menilai pemerintah perlu merancang ulang diplomasi atas Timor Leste.
"Perlu diingat bahwa tujuan diplomasi Indonesia atas Timor Leste adalah bukan hanya soal menghapus kebencian karena konflik pada masa lalu atau menetapkan kepastian garis perbatasan," katanya, Kamis (28/1).
Ia menilai sosok Presiden Jokowi diyakini akan dapat membangun citra baru Indonesia dimata rakyat dan elite politik Timor Leste, serta mempersiapkan kemasan baru untuk diplomasi Indonesia atas Timor Leste.
"Dalam dimensi ekonomi, Indonesia perlu mengapitaliasi posisinya sebagai salah satu investor terbesar di Timor Leste. Perusahaan-perusahaan Indonesia, BUMN dan swasta berinvestasi di Timor Leste," katanya.
Selain itu juga juga posisinya sebagai mitra dagang yang amat penting. Fakta ekonomi itu harusnya dikemas dengan klaim bahwa Indonesia adalah kekuatan pembangunan di Timor Leste, yang merupakan salah satu negara termiskin di Asia.