REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Garuda Indonesia membatalkan penerbangan rute Jember-Surabaya karena alasan teknis operasional, kata Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember, Edi Purnomo di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Hari ini tidak ada penerbangan di Bandara Notohadinegoro karena pihak maskapai Garuda membatalkan penerbangan rute Surabaya-Jember pulang pergi (PP)," kata Edi di Jember, Rabu.
Menurutnya, status bandara tetap buka dan kegiatan operasional di bandara berjalan normal, namun pihak maskapai Garuda Indonesia membatalkan penerbangan karena alasan operasional.
"Batalnya penerbangan Garuda di Bandara Notohadinegoro, maka tidak ada aktivitas penerbangan di bandara Jember karena Garuda merupakan satu-satunya maskapai yang beroperasi di bandara yang berada di Kecamatan Ajung itu," katanya.
Ia menjelaskan beroperasi atau tidaknya pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang tersebut merupakan kewenangan dari pihak maskapai berpelat merah tersebut.
"Hari ini cuaca cerah dan tidak beroperasinya Garuda bukan karena faktor cuaca buruk, namun alasan operasional maskapai Garuda," katanya.
General Manajer PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Syamsul Adnan, saat dihubungi melalui telepon selulernya berkali-kali tidak diangkat, bahkan konfirmasi melalui pesan singkat juga tidak dijawab.
Namun, sebelumnya pihak Garuda pernah membatalkan penerbangan pada 13 Januari 2016 karena memasuki musim sepi penumpang untuk rute Surabaya-Jember atau sebaliknya.
Sementara Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, Rendra Wirawan menyayangkan beberapa kali pembatalan penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Notohadinegoro Jember.
"Hal itu akan berdampak pada keengganan investor untuk datang ke Jember karena jadwal penerbangan yang dibatalkan, sehingga ia berharap Pemkab Jember bersama Garuda melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara," paparnya.
Selain itu, kata dia, pihak Garuda juga harus menggencarkan promosi dengan memberikan potongan harga pada even-even khusus, sehingga banyak warga yang tertarik menggunakan moda transportasi udara itu.