Rabu 27 Jan 2016 17:38 WIB

Bogor Belum KLB DBD

Rep: c32/ Red: Andi Nur Aminah
 Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk demam berdarah.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyatakan pasien penederita demam berdarah (DBD) terhitung Rabu (27/1) mengalami kenaikan. Pada Senin (25/1) pasien DBD di Kota Bogor masih 89 orang namun kini sudah mencapai 99 orang.  "Meningkat pasiennya untuk wilayah Kota Bogor, tapi kita lihat nanti sampai akhir Januari apakah melampaui pasien pada Januari tahun lalu atau tidak," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulagan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Bogor Siti Robiah kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).

Meskipun ada peningkatan, memasuki minggu ketiga Januari ini dia mengatakan Bogor belum bisa dikatakan mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD. Siti mengungkapkan, baru bisa dikatakan KLB jika sudah mencapai angka dua kali lebih besar dari kurun waktu sebelumnya.

Acuan untuk melihat apakah sudah melampaui waktu sebelumnya bisa dilihat dari data tahun lalu. "Januari 2015 penderita DBD sampai menyentuh 185 orang," ujar Siti. 

Selain itu, Siti mengungkapkan pada Januari 2014 ada satu orang penderita DBD yang meninggal dunia. Secara keseluruhan pada 2014, sebanyak delapan orang yang meninggal dunia karena DBD. 

Untuk mengantisipasi bertambahnya pasien DBD, Siti mengimbau warga Bogor rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin. Dibandingkan fogging, menurut Siti melakukan PSN sekali dalam seminggu akan lebih efektif membrantas jentik nyamuk Aedes aegypti. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement