Rabu 27 Jan 2016 15:00 WIB

Aher Minta Kampus ITB Luar Domisili Sesuai Kondisi Daerah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Aher
Aher

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap rencana pembangunan kampus Institut Teknologi Bandung di luar domisili bisa membawa dampak positif bagi daerah sekitar. Hal ini penting, untuk mendorong pembangunan di daerah yang menjadi lokasi kampus tersebut.

Pemprov Jabar, akan membangun kampus ITB di Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon. Heryawan berharap, bidang studi yang akan dibuka di kampus baru itu berkaitan dengan potensi dan kondisi daerah sekitar. Sebagai contoh, bidang studi yang akan dibuka ITB di kampus Cirebon berkaitan dengan pertanian, industri, dan kedirgantaraan.

"Tentu Cirebon ada pertaniannya. Mungkin juga industri karena ada pelabuhan yang akan diperbesar, ada juga bandara, dekat hanya 40 kilo. Itu harus jadi perhitungan," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (26/1).

Untuk kampus Bekasi pun, Aher berharap ITB menciptakan sumber daya manusia yang mampu mendorong perkembangan industri. Karena,di daerah tersebut terdapat banyak industri. "Sehingga link and match antara pendidikan dengan industri sangat bagus," katanya.

Dikatakan Aher, Pemerintah Provinsi Jabar menghibahkan lahan untuk pembangunan kampus ITB di Cirebon. Lahan seluas 19 hektare itu sudah dihibahkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Cara ini, kata dia, berbeda dengan proses hibah yang diberikan kepada kampus swasta yang akan berubah menjadi kampus negeri.

"Ini beda dengan (kampus) swasta yang dinegerikan. Ini negeri membuat kampus di luar domisili, beda nuansanya," katanya.

Sedangkan untuk kampus ITB di Bekasi, kata dia, lahan yang digunakan berasal dari hibah Pemerintah Kabupaten Bekasi seluas 40 hektare. Aher pun memuji langkah Pemkab Bekasi yang menghibahkan lahan yang dianggapnya bernilai fantastis itu.

"Pemkab Bekasi menyediakan lahan tersebut untuk ITB di luar domisili 40 hektare. Harga per meternya 5 juta (rupiah). Dahsyat, dihibahkan oleh pemkab," kata Aher seraya menilai Pemkab Bekasi hebat karena berpandangan ke depan untuk kemajuan Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement