REPUBLIKA.CO.ID, WANGIWANGI-- Armada kapal yang melintasi jalur tol laut yang menghubungkan kawasan Barat dan wilayah Timur Indonesia masuk perdana di Pelabuhan Panggulu Belo, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (25/1) lalu. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Wakatobi, Tawakal di Wangiwangi, Rabu (27/1) mengatakan pada pelayaran perdana di Wakatobi, kapal tol laut tersebut belum membawa barang kontainer. Alasannya, karena pelaku usaha di Wakatobi masih banyak yang belum mengetahui jadwal pelayaran kapal tol laut tersebut.
"Hari Senin kemarin, armada kapal tol laut meninggalkan Wakatobi menuju kawasan Timur Indonesia," katanya.
Dari kawasan Timur Indonesia, dia mengatakan, kapal tersebut akan singgah lagi di Pelabuhan Panggulu Belo Wakatobi. "Saat singgah di Wakatobi pada Senin depan, armada kapal tol laut sudah bisa memuat komoditas rumput laut yang akan diturunkan di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," katanya.
Menurut dia, tarif memuat barang pada armada kapal tol laut tersebut jauh lebih murah bila dibandingkan dengan ongkos angkutan barang melalui jasa kapal-kapal niaga.
Satu kontainer barang yang dimuat dari pelabuhan Tanjung Perak tujuan Wakatobi, dia mengatakan, hanya dikenakan ongkos angkut sebesar Rp 3.501.000.
"Berdasarkan keterangan dari para pelaku dunia usaha yang menggunakan jasa kapal niaga, satu kontainer dikenakan ongkos angkut dari Surabaya ke Wakatobi berkisar antara Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Jadi dengan ada tol laut lebih murah," katanya.