REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Memasuki puncak musim hujan, intensitas hujan maupun tiupan angin di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), meningkat. BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang akibat kondisi tersebut.
Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, saat ini sedang terjadi aktivitas monsun Asia yang meningkat. Hal itu memberi pasokan uap air dan terjadinya angin baratan yang menguat di Indonesia bagian barat.
''Kondisi tersebut berpeluang meningkatkan curah hujan dari sebelumnya,'' ujar pria yang akrab disapa Faiz itu kepada Republika, Selasa (26/1).
Faiz menambahkan, meningkatnya curah hujan itu salah satunya ditandai dengan terjadinya hujan lebat dalam durasi yang singkat. Kondisi tersebut juga disertai angin kencang di semua wilayah Pulau Jawa, khususnya Ciayumajakuning.
Hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai angin kencang itu ditimbulkan oleh awan hitam pekat (Cumulonimbus) yang terjadi di daerah tersebut. Kondisi itu berpeluang terjadi saat puncak musim hujan seperti sekarang.
Namun, lanjut Faiz, hujan lebat dan angin kencang saat ini tidak menyebabkan gelombang laut di perairan utara Jawa Barat, seperti Cirebon dan Indramayu, menjadi tinggi. Menurutnya, tingginya gelombang justru sedang terjadi di perairan selatan Jawa.
Faiz mengungkapkan, pada puncak musim hujan seperti saat ini, potensi hujan lebat dalam durasi singkat disertai angin kencang harus diwaspadai. Pasalnya, hal tersebut bisa merobohkan pohon.
Robohnya pohon akibat diterpa hujan lebat dan angin kencang itu seperti yang terjadi di Kabupaten Kuningan pada Ahad (24/1). Pohon tumbang bahkan terjadi di 11 titik lokasi berbeda.
''11 titik pohon tumbang itu terjadi mulai dari Kecamatan Sampora hingga Kecamatan Subang. Berarti angin kencang terjadi dari ujung ke ujung, hampir di semua titik di Kabupaten Kuningan,'' terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin.
Agus mengakui, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, ada tiga rumah warga di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana yang mengalami rusak berat.