REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta tahun ini fokus pada pengembangan empat industri kreatif di Yogyakarta. Keempat industri kreatif ini diprediksikan bisa berdaya saing tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun ini.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya UMKM Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto mengatakan, dari 15 jenis industri kreatif yang tengah digencarkan pemerintah, Pemkot Yogyakarta akan fokus pada empat bidang industri kreatif.
"Empat industri kreatif ini adalah fashion, kerajinan, perfilman, dan barang seni," ujarnya, Selasa (26/1).
Menurutnya, keempat industri kreatif ini memililki peluang besar bersaing dengan produk negara lain melalui MEA. Produk empat industri kreatif asal Yogya ini memiliki cirikkhas tersendiri yang disukai konsumen luar negeri.
Untuk pengembangan keempat bidang industri kreatif ini, Pemkot memberikan pembinaan serta pemasaran bagi produk ini.
Menurutnya, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan terkat pengembangan empat bidang industri kreatif tersebut. Sepanjang tahun ini, pihaknya pun sudah mengagendakan empat kali pameran bagi industri kreatif yang dikembangkan. Masing-masing pada 10-14 Maret 2016 dengan produk fashion dan asesoris, 22-26 Agustus 2016 bersama asosiasi perias dan industri sarana pernikahan.
Selain itu tanggal 6-10 September 2016 dengan industri film pendek dan animasi, serta 7-11 November 2016 berupa pameran kerajinan tenun dan anyaman.
Seluruh rangkaian pameran tersebut akan digelar di Griya UMKM Jalan Tamansiswa. Selama ini Griya UMKM masih didominasi sebagai ruang konsultasi serta sekretariat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta.
"Mulai tahun ini akan kami fungsikan juga sebagai ruang pamer. Tidak hanya sekadar pameran tematik pada empat jenis industri kreatif saja, namun juga produk lain yang berkaitan dengan kerajinan khas Yogya," katanya.