REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan memanggil para produsen Day Old Chicken (DOC) dan pakan ayam. Hal dilakukan, karena hingga saat ini harga daging ayam masih tinggi. "Tadi ada usulan untuk pemanggilan. Makanya nanti kita akan panggil para produsen DOC dan produsen pakan," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, Selasa (26/1).
Menurut Aher, pemanggilan harus dilakukan karena di kedua sektor itu gejolak selalu terjadi. "Kalau DOC kurang maka gejolak muncul, pakan mahal gejolak, pakan murah gejolak juga. Jadi memang keseimbangan yang paling baik," katanya.
Aher mengatakan akan memanggilan kedua produsen beserta pihak terkait lainnya. Namun demikian, lanjutnya gejolak harga bukan hanya terjadi saat kekurangan DOC saja. Tetapi, masalah pakan pun menjadi hal yang rawan menjadi gejolak di masyarakat. "Gejolak bukan hanya Kekurangan DOC saja, masalah pakan juga sama, apalagi kalau pakan yang mahal," katanya.
Karena itu, Aher mengatakan pakan harus diseimbangkan juga. Sehingga, harga pakan harus bersaing dan masing-masing level mendapat margin perdagangan yang memadai.
Aher mengatakan, akhir-akhir ini harga daging ayam mengalami kenaikan. Kenaikan harga daging ayam tersebut, disebabkan oleh pengurangan parent stok sebanyak 6 juta ekor.
"Kelihatannya gejala ini muncul gara-gara ada pengurangan parent stok, dimana induk ayam dikurangi, sebelumnya karena kebanyakan doc," katanya.
Menurur dia, jika pengurangan parent stok tersebut terlalu banyak, maka keseimbangan pun menjadi terganggu. Karena, menyebabkan DOC menjadi kurang. "Kalau terlalu banyak dikurangi kan anak ayam jadi kurang dan ayam jadi mahal," katanya.
Aher menilai, perlu ada kontrol yang kuat dari pemerintah. Sebetulnya, ini bukan tugas provinsi, tapi pejabat berwenang di tingkat pusat. Menurutnya, harus ada pengawasan yang sangat ketat, di titik mana keseimbangan terjadi.