REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pluit City Peduli, di bawah naungan Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) bekerja sama dengan Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) membangun Rumah Pintar di perkampungan nelayan Muara Angke. Sekretaris Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) Muhamad Asrof mengatakan, konsep dari Rumah Pintar sebenarnya tidak berbeda dengan sekolah pada umumnya. "Namun target yang dituju adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak para nelayan," katanya, Selasa, (26/1).
Rumah Pintar bagi anak-anak nelayan Muara Angke sebenarnya sudah cukup lama dijalankan oleh YRAP. Namun sebelumnya kondisinya sangat sederhana akibat keterbatasan dana.
Dengan adanya bantuan dari Pluit City maka Rumah Pintar kini akan memiliki program yang lebih baik dan lengkap. "Rumah pintar ini akan lebih fokus pada pengembangan proses belajar yang telah ada sekarang," katanya.
Setelah direnovasi, Asrof mengatakan, Rumah Pintar Muara Angke dapat menampung sekitar 1.500 anak-anak nelayan yang ingin menimba berbagai ilmu dan keterampilan. Sekarang ada dua ruang kelas yang dapat digunakan untuk belajar komputer. Juga terdapat ruang latihan untuk sanggar, TPA dan PAUD, serta ruang yang bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan masyarakat nelayan.
Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land (APL) Noer Indradjaja mengatakan, pembangunan rumah pintar ini dilaksanakan guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia anak-anak nelayan agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih berat.
"Tak sedikit anak-anak nelayan di Muara Angke yang belum memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang baik. Sebab beban ekonomi yang dihadapi orang tuanya berat, makanya dengan rumah pintar diharap bisa membantu," ujarnya.
Rumah pintar ini, Noer mengatakan, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Alquran (TPA), belajar tari, marawis, komputer. Selain itu juga untuk berbagai kegiatan meningkatkan keterampilan lainnya.