Senin 25 Jan 2016 23:53 WIB

Satu Pasien DBD Kota Bogor Meninggal

Sejumlah anak pasien demam berdarah (DB) menjalani perawatan ruang anak RSUD Indramayu, Jawa Barat, Jumat (30/1).
Foto: Antara
Sejumlah anak pasien demam berdarah (DB) menjalani perawatan ruang anak RSUD Indramayu, Jawa Barat, Jumat (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat satu orang pasien demam berdarah (DBS) meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD.

"Pasien DBD meninggal dunia satu orang atas Eti umur 23 tahun warga Kelurahan Cibogor Kecamatan Bogor Tengah," kata Kepala Dinas Kesehatan, Ruabeah, melalui Humas Pemkot Bogor, Senin (25/1).

Rubaeah mengatakan, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan signifikan, namun dinas belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). "Karena jumlah kasus masih di bawah jumlah kasus tahun lalu," katanya.

Dikatakannya, total jumlah kasus DBD hingga 25 Januari 2016 tercatat ada 87 orang terjangkit penyakit yang tergolong berbahaya tersebut. "Kalau dibandingkan jumlah kasus tahun lalu di bulan Januari tercatat 187 kasus. Kita menetapkan status KLB, karena terjadi lonjakan dua kali lipat," katanya.

Agar tidak terjadi KLB, lanjutnya, Dinas Kesehatan telah melakukan upaya-upaya pencegahan dengan mengerahkan kader-kader kesehatan untuk mensosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan PHBS.

"Dengan upaya-upaya yang dilakukan, dan kesadaran maupun kewaspadaan masyarakat diharapkan jumlah kasus DBD dapat ditekan," katanya.

Rubaeah menambahkan, bulan Januari hingga Februari merupakan puncak kasus DBD seiring berlangsungnya musim hujan. Sehingga, perlu dilakukan upaya antisipasi dengan fogging massal sebelum masa penularan di wilayah endemis. "Penyuluhan dan surat edaran akan kita terbitkan untuk melaksanakan 3M di seluruh wilayah Kota Bogor," katanya.

Ia mengatakan, upaya pencegahan akan semakin efektif dengan adanya dukungan dengan kebijakan Pemerintah Kota Bogor untuk mengaktifkan kembali jumat bersih (Jumsih) dan Minggu bersih (Mingsih) di tingkat kecamatan dan kelurahan. "Insya Allah tidak sampai terjadi KLB DBD di Kota Bogor," katanya.

Direktur RSUD Kota Bogor, Dewi Basmala mengatakan jumlah pasien DBD yang dirawat hingga hari ini tercatat sebanyak 16 pasien warga Kota Bogor dan yang berasal dari Kabupaten 28 pasien.

"Kami telah menurunkan tim surveylance ke RSUD siang tadi menemukan yang betul-betul positif DBD dari 16 pasien hanya 11 orang, sedangkan yang lain masih diduga (suspect)," katanya.

Terkait pasien DBD yang meninggal dunia, Dewi mengatakan, pasien meninggal tadi malam pukul 23.00 WIB. Ia datang dalam kondisi sudah stadium DBD berat. "Tadi malam kami melaporkan ke Dinas Kesehatan secara online," katanya.

Dewi kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus-kasus panas yang tidak turun-turun setelah diberi obat penurun panas. "Hendaknya segera dicek paramater demam berdarah sedini mungkin agar tidak masuk dan terlanjur masuk stadium DBD yang berat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement