Senin 25 Jan 2016 23:00 WIB

KPAI Desak Polisi Usut Jajanan Anak Diduga Berisi Kondom

Rep: c38/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris KPAI Erlinda (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekretaris KPAI Erlinda (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas perihal jajanan anak kotak kado di wilayah Bekasi. Tak hanya mengandalkan Kepolisian dan KPAI, ia juga mengimbau masyarakat turut aktif dalam melakukan pengawasan jajanan anak-anak.

Senin (25/1) siang tadi, Komisioner KPAI Pusat, Erlinda didampingi KPAI Kota Bekasi mendatangi Polsek Bekasi Selatan untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian guna menindaklanjuti penemuan jajanan kotak kado.

Di Bekasi Selatan, penemuan barang jajanan itu terjadi pada 30 Desember 2015 dan langsung diatasi oleh pihak kepolisian. "Jajanan kotak kado tidak sesuai dari aspek kesehatan, moralitas, dan sosial," kata Erlinda, di hadapan awak media, Senin (25/1).

Ia mempertanyakan apakah karet mirip kondom ini memenuhi unsur kesehatan untuk dimasukkan dalam jajanan anak. Selain itu, lanjut Erlinda, dari aspek moralitas, karet yang menyerupai kondom ini juga tidak sesuai untuk dipasarkan di kalangan anak-anak.

Hal itu dinilainya telah menimbulkan efek sosial berupa keresahan di kalangan orang tua dan masyarakat.Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti, menambahkan, pihaknya juga tengah menyelidiki fungsi karet menyerupai kondom yang ada dalam jajanan anak tersebut.

Perlu diketahui apakah sebatas digunakan untuk mainan atau untuk minum susu. Mengenai motif penyebaran barang jajanan ini, untuk sementara Polresta Bekasi Kota belum dapat memastikan. "Belum kita ketahui, karena produsen kotak kado belum kita temukan," kata Iptu Puji. KPAI menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement