Senin 25 Jan 2016 21:28 WIB

Dua Pasien DBD di Bogor Meninggal

Rep: C32 / Red: Ani Nursalikah
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak Januari 2016, wilayah Bogor mengalami peningkatan jumlah pasien penderita demam berdarah (DBD). Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor Dewi Basamala menyatakan korban meninggal karena DBD mencapai satu orang.

"Saya sudah cross check dan hasil kordinasi terakhir, warga meninggal karena DBD dua orang," kata Wali Kota Bogor Bima Arya melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/1).

Ia menjelaskan, korban meninggal karena DBD yang pertama terjadi pada awal Januari 2016. Korban meninggal dunia tersebut merupakan anak-anak berdomisili di Kelurahan Balumbang Jaya.

Sebelumnya, Dirut RSUD Bogor dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah menyatakan hanya satu orang meninggal dunia karena DBD bernama Eti (23 tahun). Pasien tersebut merupakan warga yang tinggal di Kelurahan Cibogor.

Eti meninggal saat ditangani di RSUD Bogor sejak pukul 21.00 WIB, Ahad (24/1). Kondisinya yang terhitung parah menjadi penyebab utama Eti meninggal tak lama setelah dibawa ke RSUD Bogor.

 

Baca juga:

Guru yang Melarang Murid Hormat Bendera Akhirnya Minta Maaf

Kirim SMS Ngaku ISIS, Toni Diringkus Polisi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement