REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Warga kampung adat di Dusun Margajaya, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran membutuhkan sumber air untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Pasalnya, sebagian besar warga Dusun Margajaya sampai hari ini masih menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci dan minum.
Dusun Margajaya saat ini dikenal sebagai Kampung Badud karena di sana terdapat kebudayaan tradisional Badud. Bahkan sudah disebut-sebut sebagai kampung budaya.
Ada beberapa potensi wisata yang ada di sana, diantaranya body rafting, track sepeda motor trail, tempat berkemah dan kampung adat.
Namun, warga Dusun Margajaya yang jumlahnya sekitar 400 jiwa sampai hari ini kesulitan mendapatkan air bersih. Pengunjung pun banyak yang menyesalkan tidak adanya sumber air bersih di sana.
Warga Dusun Margajaya, seorang mantan dalang kesenian Badud, abah Karsodi (81 tahun) mengatakan, sampai tahun ini ia masih melakukan buang hajat di sungai. Bahkan sungai yang melintasi Dusun Margajaya ini, airnya kerap digunakan untuk mencuci, mandi dan minum.
"Kalau buang air besar ke sungai mau gimana lagi sudah biasa seperti ini," kata abah Karsodi kepada Republika, Senin (25/1).
Warga yang lainnya, Haer (60) mengatakan, ada sekitar 400 jiwa yang tinggal di Dusun Margajaya, semuanya sama-sama kesulitan mendapatkan sumber air bersih terlebih saat musim kemarau.
Sebagian warga ada yang menggali sumur, tapi sumurnya jarang terisi air. Di musim hujan sumur milik warga terisi air tapi kalau beberapa hari tidak turun hujan, maka air di dalam sumur akan kering kembali.
Haer mengungkapkan, para pengunjung yang datang ke Dusun Margajaya untuk berkemah atau menggunakan track motor trail kerap menanyakan sumber air.
Tidak sedikit pengunjung yang menyayangkan tidak adanya sumber air di Dusun Margajaya. Sebab, mereka juga membutuhkan air bersih saat beraktivitas di Dusun Margajaya.
Saat ini sumber air yang kerap digunakan warga Dusun Margajaya dari sungai Cijulang karena sungai tersebut melintasi Margajaya. Haer berharap, kedepannya akan ada yang memberi bantuan kepada warga dusun untuk membuat penampungan air. Sumber airnya bisa dari sungai, disedot dengan alat dan dimasukan ke penampungan air.