Senin 25 Jan 2016 15:33 WIB

Aher Minta Tender TPPAS Nambo Dikawal

Rep: arie lukihardianti/ Red: Taufik Rachman
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto saat memantau persiapan keamanan jelang hari pencoblosan pada pilkada serentak, di markas Polres Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (8/12).
Foto: c12
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto saat memantau persiapan keamanan jelang hari pencoblosan pada pilkada serentak, di markas Polres Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta semua pihak mengawal proses tender Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Bogor. Hal ini penting agar proses pemilihan investor tersebut berjalan lancar sehingga TPPAS yang akan menampung sampah dari Bogor, Depok, dan Bekasi ini bisa segera beroperasi.

Heryawan mengatakan, tender investasi proyek ini, sudah memasuki tahap akhir. Dari 17 pendaftar, saat ini tersisa dua peserta yang nantinya akan dipilih satu untuk menjadi pemenang. Ia berharap, pemilihan investor ini akan tuntas bulan ini sehingga bisa diketahui pemenangnya.

"Tentu kami ingin tidak dipersoalkan orang, makanya kita minta bantuan ke berbagai pihak," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Senin (25/1).

Nantinya, kata Aher, pihak-pihak yang tidak puas atas hasil tender bisa menerima dengan besar hati. Sebab, proses pemilihan tersebut dilakukan sebaik mungkin tanpa kecurangan sedikit pun. "Dua-duanya sama, punya hak untuk masuk dipilih," katanya.

Persoalannya, kata dia, harus ada jaminan ketika yang satu dimenangkan. "Yang sudah kalah enggak 'ngagorowok teu paruguh (teriak, red)'," katanya.

Pemprov Jabar, kata Aher, sudah sangat transparan dalam melakukan tender investor TPPAS Nambo ini. Pemprov ingin, polanya diketahui semua, baik eksekutif ekesekutor, maupun penegak hukum seperti polisi dan kejaksaan.  "Semuanya harus melihat ini sebagai sebuah kepentingan, jadi terlindungi," katanya.

Heryawan mengaku, pihaknya tidak memiliki kepentingan apa pun selain bertujuan mengolah sampah secara baik.  Kepentingannya hanya satu, mengatasi persoalan sampah, menyuguhkan ke masyarakat bahwa ada pengolahan sampah yang modern.

Aher pun mengingatkan semua pihak agar tidak mudah terpengaruh adanya laporan terkait proses tender tersebut.  Apalagi, dua peserta tender tersisa tersebut merupakan investor lokal.

"Tolong kalau ada yang mempermasalahkan, jangan dianggap. Kita sudah transparan sejak awal," katanya.

Diatakan Aher, TPPAS Nambo tidak menutup kemungkinan menampung sampah dari DKI Jakarta. Hal ini akan disesuaikan dengan kondisi setelah TPPAS beroperasi. Kalau memungkinkan, kalau kapasitas Depok, Bekasi, Bogor, maka DKI (Jakarta) masih boleh.

"Kalau belum cukup, ya enggak usah dulu. Jangankan untuk orang, kita aja belum cukup," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement