REPUBLIKA.CO.ID, SEMARAPURA -- Tempat pembuangan akhir (TPA) di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, menyalurkan gas metan secara gratis kepada masyarakat sebagai sumber energi.
"Survei dan penelitian gas metan di TPA Sente sudah berlangsung sejak delapan bulan lalu dan kini sudah siap dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat untuk memasak," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Anak Agung Kirana, Senin (25/1).
Sebelumnya, lanjut dia, TPA itu merupakan jurang yang digunakan sebagai tempat sampah, dan sering ada keluhan soal bau dari masyarakat. Keluhan lain adalah karena seringnya terjadi kebakaran, sehingga asapnya mengganggu kehidupan warga di sekitar TPA.
Keluhan warga ini akhirnya dikaji dan diteliti, terkait seringnya terjadi kebakaran, yang dikarenakan tingginya gas metan di lokasi TPA Sente.
"Akhirnya setelah penelitian selesai dan studi banding di Malang, Jawa Timur, solusi gas metan bagi penduduk pun direalisasi. Pada Januari ini, pemanfaatan gas metan bagi warga pun terwujud, dan sudah bisa digunakan warga di Dusun Sente sekitar TPA," ujar dia.
Ke depan, katanya, ditargetkan pemanfaatan gas metan itu bisa digunakan setidaknya 100 kepala keluarga (KK) yang tinggal berdekatan dengan TPA.
"Keunggulan gas metan adalah tidak bau, bernyala biru, ramah lingkungan dan nyala apinya besar. Ini yang membuat warga menjadi mudah menerima dan sangat terbantu," ucap dia.
Warga bahkan menjadi senang dengan keberadaan TPA Sente dan tidak ada lagi komplain yang muncul. Pemanfaatan gas bisa dipergunakan sebagai sumber energi sehari-hari, menjadikan kehidupan warga sangat terbantu karena bisa mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga.
Menurut dia, mulai bulan Februari nanti TPA Sente akan ditata dengan langkah penghijauan. Lokasi itu selanjutnya akan diformat menjadi TPA Edukasi yang ramah lingkungan.
"Anak-anak SD atau TK, nanti bisa bermain dan belajar di TPA Sente, karena lokasinya dibersihkan dan dikondisikan menghijau," kata dia.