Senin 25 Jan 2016 09:08 WIB

Layanan KB Masuk Pasar

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Achmad Syalaby
Keluarga Berencana. Ilustrasi
Foto: .
Keluarga Berencana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ibu-ibu pedagang di Pasar Badung, salah satu pasar tradisional di Denpasar ikut dilibatkan dalam sosialisasi pelayanan Keluarga Berencana (KB). Penyebaran informasi di lingkungan pasar sangat cepat, sehingga membuat Yayasan Rama Sesana (YRS) yang dipimpin oleh dr Luh Putu Upadisar memanfaatkannya dengan baik.

"Kami fokus pada pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, seperti infeksi menular dan kanker serviks," kata dokter yang akrab disapa Sari itu akhir pekan lalu.

Menurutnya dua masalah kesehatan reproduksi di atas masih banyak dijumpai, padahal kasus tersebut bisa dicegah. Informasi kesehatan reproduksi belum begitu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pasar tradisional menjadi media yang bagus karena merupakan tempat berkumpulnya banyak kaum perempuan. Dokter Sari mencatat ada setidaknya 21.246 orang yang mengakses layanan kesehatan reproduksi ini di yayasan yang berlokasi di lantai empat pasar tradisional tersebut.

"Sebanyak 68 persen dari mereka adalah perempuan, sementara sisanya laki-laki (26 persen), dan anak-anak (enam persen)," katanya.

Yayasan ini menawarkan layanan kesehatan dan konseling bagi perempuan berpenghasilan rendah yang bekerja di pasar sebagai penjual, pembeli, dan orang-orang yang tinggal di lingkungan pasar. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan KB, seperti suntik dan IUD bisa datang ke sini. 

Alat kontrasepsi, seperti pil, suntik, spiral, dan kondom didapatkan dari pada para donatur. Selain itu, program dari klinik di yayasan ini adalah memberikan pelayanan keluarga menggunakan jangka pendek dan alat kontrasepsi jangka panjang, pendidikan dan advokasi program kesehatan dan keluarga berencana reproduksi melalui penyebaran brosur, kelas, diskusi dan seminar. M

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement