REPUBLIKA.CO.ID,TOMOHON -- Semburan uap air yang muncul di beberapa titik berdekatan dengan sumur cadangan LHD-24 Kelurahan Tondangow, Kota Tomohon, berhenti.
"Bisa dikatakan berhenti untuk mayoritas titik manifestasi, namun di tiga titik masih mengeluarkan uap air dengan intensitas rendah dan cenderung sulit teramati," kata Humas Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lahendong, Sulawesi Utara Dimas Wibisono, Senin (25/1).
Pemerintah Kota dan PGE Lahendong terus berupaya mengatasi semburan uap air yang sempat mengkhawatirkan warga sekitar, karena mereka takut terjadi semburan seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Aktivitas semburan uap air telah teratasi dan manifestasi yang muncul di kluster 24 Kelurahan Tondangow kini telah berhasil ditangani oleh Pemerintah Kota Tomohon bersama tim PGE Lahendong serta ahli geologi universitas Gajah Mada," kata Wali Kota Sanny Parengkuan.
Wali Kota mengatakan, semburan air sudah kembali normal sehingga masyararakat diharapkan tidak khawatir dan takut.
"Lakukanlah aktivitas seperti biasanya. Tak perlu panik, apalagi semburannya sudah berhenti dan dapat diatasi. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengusahakannya," ujarnya.
Asisten bidang pembangunan dan ekonomi Pemprov Sulut ini menambahkan, untuk fungsi sumur cadangan LHD-24 masih akan dipantau petugas.
Sementara itu, tim ahli goeologi UGM Ir Pri Utami mengatakan, bila ada perubahan manifestasi di lokasi semburan diharapkan segera berkoordinasi dengan pemerintah dan PGE Lahendong.
"Kemungkinan penyebabnya adalah kombinasi antara alam serta perubahan yang bersifat alami, retakan dari sumur,
serta uap air panas yang merembes keluar," katanya.