REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mewaspadai banjir di 16 kecamatan. Waspada ini dikeluakan sehubungan curah hujan mulai meningkat selama dua hari terakhir di daerah itu.
"Semua kecamatan yang rawan banjir itu karena terdapat daerah aliran sungai (DAS)," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Ahad (24/1).
Ia mengintruksikan kepada aparat kecamatan dan desa/kelurahan agar meningkatkan kewaspadan banjir,terutama masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
Peringatan kewaspadaan ini guna mengantisipasi pengurangan resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material cukup besar.
Selama beberapa hari terakhir, intensitas curah hujan cukup tinggi sehingga berpotensi dilanda banjir. Saat ini, daerah yang teridentifikasi langganan banjir di Kabupaten Lebak tercatat 16 kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Cileles, dan Kalanganyar.
Selanjutnya, Cigemblong, Muncang, Cimarga, Leuwidamar, Panggarangan, Gunungkencana, Malingping, Banjarsari, Bayah, Sajira, Wanasalam, dan Sobang. Ke-16 kecamatan tersebut terdapat sebanyak 62 desa yang hingga kini daerah berpotensi banjir.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar waspada jika hujan deras terjadi pada malam hari," katanya.
Ia juga mengatakan daerah-daerah banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Ciberang, Ciujung, Cimadur, Ciliman, Cidurian dan sungai lainnya yang melintasi wilayah itu. Apabila hujan deras secara terus menerus, diharapkan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami sudah menyiapkan beberapa lokasi pengungsian jika terjadi banjir besar,seperti gedung Juang Rangaksbitung bisa menampung ribuan jiwa," katanya.
(Baca juga: Banjir Bandang Hancurkan Puluhan Rumah di Buleleng)