Ahad 24 Jan 2016 17:44 WIB

Jembatan Putus, Denpasar-Gilimanuk Terganggu

Rep: Ahmad Baraas / Red: Andi Nur Aminah
Jembatan putus (ilustrasi)
Foto: harianjogja.com
Jembatan putus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Banjir besar yang terjadi di Kabupaten Jembrana, Sabtu (23/1) malam, telah merobohkan jembatan di Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Negara. Akibat musibah itu, arus lalu lintas Gilimanuk-Denpasar jadi terganggu. "Kami diarahkan untuk melewati jalan kampung, apakah melewati bagian sebelah utara atau sebelah selatan dari jembatan yang putus," kata Saefudin, Warga Loloan Barat, Negara, Bali kepada Republika.co.id Ahad (24/1), 

Saefudin mengaku karena urusan pekerjaan, dia sering melintasi jalan itu. Sejak jembatan yang berada di jalur utama dan merupakan jalan nasional Gilimanuk-Denpasar terputus, aktivitasnya jadi sangat terganggu.

Jembatan Mendoyo Dangin Tukad baru saja dilebarkan di sisi kiri dan kanannya dan baru selesai dikerjakan setahun terakhir. Ada pun bagian yang putus adalah bagian tengahnya akibat beton penyangganya roboh diterjang bajir. 

Kendati sepeda motor seharusnya bisa melintas di sana, namun untuk keamanan, disarankan mencari jalur lain. Sementara itu, mengingat jalan-jalan alternatif yang ada relatif sempit, kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus diarahkan melewati jalur Gilimanuk-Seririt (Bueleng)-Pupuan-Bajera-Tabanan-Denpasar. Perbedaan waktu tempuh dengan rute baru tersebut bisa mencapai satu jam lamanya.

"Kami harus melewati rute baru, tidak tahu sampai kapan. Mungkin sampai jembatan selesai diperbaiki," kata Gatot, sopir truk pegangkut sembako dari Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement