REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengatakan, personel TNI-AD yang telah mendapat pelatihan pertanian akan menjadi pendamping petani bersama Petugas Penyuluh Lapangan.
"Selain itu, menjadi kader pelatih pertanian di satuan masing-masing, dan terus mengawasi pendistribusian pada Poktan/Gapoktan," katanya di Medan, Sabtu.
Hal tersebut dikatakan Pangdam I/BB ketika memimpin Rakor Upaya Khusus Pertanian Melalui Gerakan Percepatan Tanam dan Perluasan Areal Tanam Padi Wilayah Kodam I/BB di Aula Puskopkar "A" Medan.
Pangdam mengatakan, setiap satuan diharapkan dapat memberdayakan personel yang telah berhasil melaksanakan pelatihan pertanian.
"Penyaluran benih yang sering kali terlambat, personel TNI dapat membantunya, mengembangkan kampung benih padi, mengendalikan, serta mengawasi pendistribusian pada Poktan/Gapoktan," ujarnya.
Ia menyebutkan, perbaikan dan pengembangan jaringan irigasi saat ini kurang maksimal. Untuk itu, agar dapat dimaksimalkan kegiatan perbaikan jaringan irigasi yang rusak dan penambahan jaringan irigasi baru.
Kepada personel yang telah diberikan wewenang untuk selalu memonitor kegiatan-kegiatan perbaikan irigasi, diminta untuk mengupdate selalu data perbaikan jaringan irigasi bagi Korem yang melaksanakan upaya khusus pertanian Tahun Anggaran 2016.
"Pada Upaya Khusus Pertanian Tahun Anggaran 2015, Korem tidak dapat memberikan data yang akurat tentang perbaikan jaringan irigasi di wilayahnya, tekankan pada Danramil, serta Babinsa untuk lebih memperhatikan permasalahan jaringan irigasi," kata mantan Pangdiv 1- Kostrad itu.