REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Tersendatnya pasokan ke Kota Sukabumi, Jawa Barat membuat harga cabai merah rawit naik drastis hingga 40 persen setiap kilogramnya. Kenaikan tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Dari pantauan kami harga cabai rawit merah di pasar tradisional rata-rata dijual dengan harga Rp 42 ribu per kg atau naik sekitar 40 persen yang awalnya hanya Rp 30 ribu," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna di Sukabumi, Sabtu (23/1).
Menurut dia, kenaikan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil cabai rawit merah. Selain itu, saat ini petani belum panen ditambah permintaan dari konsumen meningkat. Antisipasi terus melonjaknya harga bumbu dapur ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap fluktuasi harga cabai rawit merah ini.
Di sisi lain, ia menambahkan untuk harga kebutuhan pokok lainnya dan strategis lainnya terpantau stabil, bahkan beberapa komoditas harganya malah turun. Adapun komoditas yang harganya terpantau turun yakni telur ayam ras atau negeri yang awalnya Rp 25 ribu per kg pekan ini turun jadi Rp 24.500 setiap kilogramnya.
Kemudian, cabai merah TW dari Rp 30 ribu pekan ini turun jadi Rp 26 ribu per kg. "Penurunan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti meningkatnya pasokan dan menurunnya permintaan," kata Ayep.
Sementara, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Gudang Kota Sukabumi, Mimin mengatakan naiknya harga cabai rawit merah ini sudah terjadi sejak memasuki pertengahan Januari. Kenaikan ini disebabkan oleh menurunnya pasokan dan harganya sudah naik dari tingkat distributor atau pengepul.