Sabtu 23 Jan 2016 15:13 WIB
Usaha Rakyat

Pesanan Mebel tak Surut Meski Ekonomi Lemah

Red: Nur Aini
Pembuat mebel (ilustrasi)
Foto: FOTO ANTARA
Pembuat mebel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO -- Perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri dengan jumlah rata-rata satu kontainer per bulannya.

Pemilik usaha mebel "Sadam Art" di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro M. Guntur mengatakan pengiriman mebel ke luar negeri tahun lalu antara lain ke India, Malaysia, Brunei, juga negara lainnya, bisa mencapai satu kontainer per bulannya.

"Tahun ini pesanan mebel dari luar negeri masih stabil, tidak ada perubahan dibandingkan tahun lalu," ucapnya, Sabtu (23/1).

Ia memberikan gambaran sekarang ini melayani pesanan mebel dari Brunei dengan nilai Rp 350 juta dan pemesan asal India dengan nilai Rp 275 juta. Sesuai perhitungannya, katanya, pesanan mebel ke luar negeri sekitar 20 persen, sedangkan lainnya, memenuhi permintaan konsumen lokal, juga konsumen di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

"Kalau omzet total selama setahun saya tidak hapal, sebab tidak saya bukukan. Saya melayani pesanan mebel tidak melalui pedagang, tapi secara langsung perseorangan. Mebel yang dipesan, mulai kusen-kusen, pintu, jendela, almari, juga yang lainnya," ungkapnya.

Terkait bahan kayu jati, kata dia, tidak ada masalah, sebab stok kayu jati kualitas A, di Bojonegoro, juga di Jatirogo, Tuban dan Blora, Jawa Tengah, masih tersedia.

"Kalau akhir tahun lalu ada potongan harga , karena kayu jati kualitas biasa, bukan kayu jati kualitas A," ucapnya.

Seorang perajin mebel lainnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Imam Subekhi, menambahkan perajin mebel di Desa Sukorejo, yang menjadi sentra mebel di daerah setempat, sebagian besar hanya memenuhi pasar lokal.

"Saya hanya memenuhi pesanan lokal, seperti meja tamu, meja makan, dan almari. Kalau harganya bervariasi, ada sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 10 juta per unitnya," ucapnya.

Ketua Koperasi Kerajinan Kriya Makmur (Koyama) Desa Sukorejo Mamik Slamet, menjelaskan tidak banyak perajin yang mampu memenuhi pesanan konsumen luar negeri.

"Terbesar yang melayani pasar luar negeri, ya, Adam Art, lainnya, lebih banyak pasar lokal," ungkapnya.

Ia menyebutkan biasanya para perajin di desa setempat yang jumlahnya ada 86 perajin, bisa memperoleh pesanan mebel rata-rata 10 unit per bulannya. "Pesanan mebel bisa meningkat, biasanya, kalau Hari Raya idul Fitri, karena banyak warga Bojonegoro luar daerah yang pulang, kemudian membeli mebel," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement