REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Indonesia yang hampir 90 persen telah memasuki musim hujan diprediksi akan mengalami puncaknya pada akhir Januari sampai awal Februari 2016. "Puncak hujan diprediksi pada Januari ke Februari dan intensitas hujan akan semakin tinggi pada 25 hingga 28 Januari," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono Rahadi Prabowo pada konferensi pers di Gedung BMKG Jakarta, Jumat (22/1) malam.
Prabowo mengatakan potensi hujan lebat diperkirakan akan menguat selama sepekan ke depan yang dipengaruhi oleh monsoon dingin Asia yang bergerak ke arah Australia melewati Indonesia. Menurut dia, Monsoon Asia ini memicu terjadi pertumbuhan awan hujan yang menyebabkan potensi hujan lebat di Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Kalimantan bagian barat, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah.
Untuk wilayah Jabodetabek, dia mengatakan, puncak hujan terjadi pada sepuluh hari ketiga di Januari dan sepuluh hari pertama Februari 2016.
Distribusi awan dan potensi hujan juga berpengaruh pada ketinggian gelombang laut yang diprediksi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Gelombang tinggi meliputi wilayah sebagian besar perairan barat Sumatra, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat, Laut Natuna, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku, Perairan utara Papua dan Papua Barat.
Sementara itu, gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4,0 meter akan terjadi di wilayah Laut Cina selatan, Perairan Kepulauan Natuna hingga utara Anambas, Perairan utara Kepulauan Talaud hingga utara Kepulauan Halmahera dan Laut Halmahera. "Kondisi ini perlu diwaspadai dari tanggal 25 Januari 2016," ujar Prabowo.