Jumat 22 Jan 2016 02:35 WIB

Bahas Terorisme, PATI Gelar Diskusi Soal Sarang ISIS di Indonesia

Rep: C25/ Red: Julkifli Marbun
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai aksi teror Thamrin, terorisme kembali jadi perbincangan hangat di Indonesia. Untuk itu, Pergerakan Anti Terorisme Indonesia (PATI) menggelar diskusi aktual dengan tema besar terorisme dan sarang ISIS di Indonesia.

Diskusi yang diselenggarakan di Masjid Al-Fatta, Menteng, tersebut dihadiri oleh pembicara yang merupakan salah satu tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Ubaidilah Abdul Jalil. Selain itu, diskusi yang dimoderatori oleh Erik Fitriadi itu turut dihadiri dua pembicara lain, yaitu mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam (GPI) dan Ustaz Syamsudin Uba.

Buya Ubaidillah menerangkan kalau kehidupan bernegara di Indonesia sangatlah berbeda, dengan yang terjadi di negara-negara yang memang dilanda perang, seperti Iraq dan Suriah. Maka itu, ia menekankan kalau orang-orang yang ada di Indonesia tidak perlu ikut ke dalam kelompok-kelompok dengan tujuan perang, lantaran Indonesia memang tidak sedang berperang.

Ia menjelaskan kondisi kehidupan bernegara di Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkan, sehingga sangat tidak mendesak untuk umat  melaksanakan jihat dengan jalan perang secara fisik. Ubaidillah mengatakan peperangan yang dihadapi Indonesia adalah perang aqidah dah akhlak, dan memang menjadi kewajiban setiap orang memperjuangkannya.

"Kita semua memiliki kewajiban berjihad, tapi dengan pemahaman dan petunjuk yang benar," kata Buya Ubaidillah, Kamis (21/1).

Untuk kondisi di Indonesia, Buya menegaskan kondisi umat maupun kehidupan berbangsa dan negara, tidak terlalu liar sampai harus berperang mengangkat senjata. Menurutnya, umat Muslim di Indonesia cukup berperang memperbaiki aqidah dan akhlak, dengan berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunnah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement