Kamis 21 Jan 2016 17:45 WIB

Munas Golkar Ditentukan di Rapimnas

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) akhir pekan ini. Rapimnas ini akan diselenggarakan dengan mengundang dua kepengurusan Golkar, baik hasil munas Bali atau Ancol. Selain itu, dihadiri seluruh DPD tingkat I Partai Golkar. 

Dalam kesepakatan antara mantan ketua Umum Golkar yang juga ketua tim transisi Jusuf Kalla, senior Golkar BJ Habibie dengan Ketua Umum Golkar hasil munas Bali, Aburizal Bakrie, penyelenggara rapimnas adalah hasil munas Riau.

Bendahara Umum Golkar hasil munas Bali, Bambang Soesatyo mengatakan, rapimnas ini menjadi momentum penting bagi dua kubu untuk islah. Sebab, seluruh kubu akan hadir di rapimnas. Apapun hasil yang diputuskan di rapimnas ini, dinilai menjadi penyelesaian yang elegan untuk konflik internal Golkar. Termasuk, apakah Golkar akan menyelenggarakan munas bersama tahun ini.

“Kalau nanti ada keputusan menyelenggarakan munas, dan itu sangat bergantung pada DPD 1 yang hadir, hasil munas Riau, kalau mereka menghendaki munas tahun ini atau tahun depan, maka kepanitiaannya haruslah kepanitiaan hasil munas Riau di mana ada kubu Ancol dan kubu Bali,” ujar Bambang Soesatyo di kompleks parlemen Senayan, Kamis (21/1).

Menurut Bambang, apapun keputusan di rapimnas nanti, lebih elegan dibanding memaksakan kepanitiaan munas dengan dasar hasil keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG). Mantan Sekretaris Fraksi Golkar ini mengatakan, apapun keputusan yang diambil dalam rapimnas nanti, kubu Aburizal akan mengikutinya. Termasuk kalau memang keputusan rapimnas menghendaki 2/3 yang hadir ingin munas.

“Iya, ketum tidak bisa apa-apa kalau memang sesuai AD/ART 2/3 menghendaki munas,” tegas Bambang.

Dalam AD/ART partai berlambang pohon beringin ini, tidak dikenal tim transisi. Kalau tetap dipaksakan dengan tim transisi, maka akan membuat masalah baru di internal Golkar. Menurut Bambang, Jusuf Kalla dan Habibie juga menyadari hal ini. 

Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, menegaskan, pihaknya menyadari pada akhirnya hukum tidak menyelesaikan persoalan yang dialami Golkar. Keputusan terbaik untuk menyelesaikan konflik ini menurutnya memang harus ditempuh dengan jalur politik. 

“Itulah yang kita hadapi, sekarang kita kompromi dengan keadaan, yang terpenting adalah mengutamakan persatuan Golkar,” kata Bamsoet.

Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Agung Laksono membantah rapimnas yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) diselenggarakan oleh munas Riau. Menurutnya, penyelenggaraan rapimnas ini murni diselenggarakan oleh kepengurusan hasil munas Bali. Tidak ada kaitannya dengan tim transisi dan upaya rekonsiliasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement