REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan pemerintah pusat agar rekomendasi pembentukan Kampung Asia Afrika (KAA) bisa diwujudkan.
Karena, hal itu diamanatkan dalam rekomendasi Konferensi Asia Afrika Tahun 2015. Jadi, harus bisa segera terwujud seiring pengembangan Kawasan Baru Walini.
"Ini saya hanya mengingatkan bahwa ada rekomendasi untuk Kampung Asia Afrika tahun 2005 silam," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada Presiden Joko Widodo saat dirinya memberikan sambutan pada acara Groundbreaking Proyek Kereta Cepat serta Pengembangan Sentra Ekonomi Koridor Jakarta-Bandung, di Perkebunan Mandalawangi Maswati, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1).
Menurut Aher, sebenarnya konsep dasar pembangunan Kampung Asia Afrika sudah ada sejak 11 tahun lalu. Nantinya, kampung KAA ini mungkin bisa dijadikan juga tempat wisata.
"Lokasi pastinya belum bisa dipastikan di mana namun amanatnya memang dibangun di Walini ini," katanya.
Aher menilai, keberadaan Kampung Asia Afrika ini juga bisa menjadi daya tarik warga di benua Asia Afrika untuk bisa datang ke Indonesia.
"Ini harus ingatkan kembali. Saat itu yang dipikir lokasinya Walini," katanya.
Sementara menurut Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat, Yayat T Soemitra, Kampung Asia Afrika dibangun karena dilihat, dari sisi sejarah Asia Afrika menjadi sejarah dunia. Jadi, kampung tersebut harus dibangun untuk kepentingan pengembangan lebih jauh. Khususnya, pengembangan pariwisata.
"Karena, kan Walini masih wilayah Bandung Raya. Kalau mencari lahan di Kota Bandung sudah sulit," katanya.
Pemkab Bandung Barat sendiri, kata dia, sudah memiliki konsep pembangunan kampung Asia Afrika tersebut. Namun, konsepnya lebih pada kota hutan Asia Afrika.
"Jadi konsepnya lebih pada taman mini Asia Afrika. Tapi kalau taman mini isinya tentang Indonesia, ini tentan negara-negara Asia Afrika,"katanya.
Dari hasil kajian, kata dia, pembangunan Kampung Asia Afrika ini membutuhkan lahan seluas 350 hektare. Dari luas tersebut, sekitar 300 hektare akan digunakan untuk pelestarian kebun teh yang dihilangkan. Sekitar 40 hektare, akan dijadikan taman mini. Sisanya, sekitar 10 hektare akan dijadikan lokasi untuk penghargaan pada penggas KAA. Misalnya, akan dibuat patung Soekarno dan tokoh KAA lainnya.
"Konsep suda ada, bahkan merencanakan akan dibangun patungnya Nehru dan Bung Karno. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 400 miiar. Investor bahkan siap," katanya.